Sahabat yang budiman! Persiapan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia dalam menyongsong era revolusi industri 4.0 sedang digesa dan menjadi trending topik saat ini. Hampir disemua instansi, tempat dan kesempatan, revolusi industri 4.0 selalu menjadi topik hangat. Hampir semua semua kepala sekolah, guru, dosen, bupati, walikota, gubernur, menteri bahkan bapak presiden pun selalu menyampaikan pentingnya peningkatan SDM Indonesia dalam menghadapi era ini.
Hal ini bukan tanpa alasan, dengan bergulirnya era revolusi industri 4.0 telah merubah peradapan manusia dari konsep human works menjadi machine works. Konsep revolusi industri 4.0 sendiri merupakan konsep yang mengkolaborasikan teknologi cyber dan teknologi otomatisasi disemua sektor kehidupan, tidak terkecuali sektor pendidikan yang menjadi fundamental pembangunan sumber daya manusia Indonesia.
Sahabat yang budiman! Lantas, dapatkah peran guru juga digantikan oleh teknologi cyber dan teknologi otomatisasi? Atau justru guru juga sebenarnya telah menjadi bagian dari teknologi cyber dan sistem otomatisasi tersebut?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, tentu saja membutuhkan fakta berdasarkan fenomena yang terlihat saat ini. Hal ini penting karena akan menjadi pondasi dalam proses transformasi guru itu sendiri. Transformasi guru yang dimaksud adalah transformasi dari guru biasa menjadi bukan guru biasa, transformasi dari guru zaman detu (dulu) menjadi guru zaman now, dan juga transformasi dari guru ideal menjadi guru milenial.
Sahabat yang budiman! Menjadi guru milenial sangat penting buat para guru. Tanpa kita sadari bahwa sebenarnya saat ini kita "menumpang" hidup di zaman anak-anak kita yang secara nyata hidup di era milenial. Anak-anak yang hidup di era milenial tentu membutuhkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang matching dan dapat diukur dengan kebutuhan di era milenial itu sendiri.
Pertanyaan berikutnya adalah apakah lantas para guru siap untuk bertransformasi?
Sahabat yang budiman! Sebagai guru yang menghadapi era milenial maka mereka harus selalu bekerja profesional. Bekerja profesional tentu membutuhkan kompetensi yang profesional juga. Apapun tantangan dan perubahan yang terjadi maka kita harus siap. Termasuk bertransformasi menjadi guru milenial sesuai dengan kebutuhan zaman dan era milenial itu sendiri.
Sahabat yang budiman! Parameter guru milenial dalam yang dimaksud adalah:
1. Kemampuan beradaptasi dengan kebutuhan zaman.
Sahabat yang budiman! Tanpa disadari kemajuan dan perubahan teknologi terus berkembang dari waktu ke waktu. Apabila guru tidak mampu untuk beradaptasi dengan keadaan ini, maka persentase “trust” dari siswa dan seluruh stake holder pendidikan terhadap eksistensi guru akan mengalami penurunan.
Penurunan tingkat “trust” tadi disebabkan oleh kemajuan teknologi yang sangat pesat dan lengkap tanpa diimbangi dengan kemampuan guru dalam mengikuti perkembangan dan kemajuan itu sendiri. Apa saja materi pelajaran sudah dapat diakses oleh para siswa melalui teknonogi digital saat ini dimanapun mereke berada. Para siswa tentu akan lebih asyik belajar dengan sistem digitalisasi dengan bantuan audio visual dibandingkan dengan penjelasan dari guru yang “terkadang membosankan” dan terkesan monoton.
2. Pengembangan diri secara reguler
Sahabat yang budiman! Banyak pendidikan dan latihan (diklat) yang dapat diikuti oleh para guru. Guru sudah seharusnya tidak menunggu diklat lagi. Para guru harus selalu berusaha untuk menggali informasi dan mencari informasi diklat yang ada. Biasaya diklat berbayar tetap akan ada setiap bulan. Seiring dengan tunjangan sertifkasi yang telah dibayarkan pemerintah, maka tidak ada alasan lagi guru menunggu diklat tetapi harus menjemput diklat.
Pendidikan dan latihan (diklat) sangat penting buat para guru. Dengan diklat para guru akan dapat meng upgrade kompetensinya sesuai dengan kebutuhan zaman. Diklat juga akan semakin memperkuat pondasi dari falsafah ilmu yang mereka miliki agar lebih dalam dan lebih tajam lagi pada saat menyampaikan materi pelajaran. Guru harus menjadi solusi akhir bagi semua permasalahan yang muncul selama proses pembelajaran, sehingga kemampuan ilmu yang dimilikinya juga harus selalu di asah agar tetap tajam sepanjang waktu.
3. Peningkatan kompetensi .
Sahabat yang budiman! Dari 4 kompetensi utama guru yang mungkin akan tergantikan oleh teknologi sistem digitalisasi ataupun teknologi cyber otomatisasi justru kompetensi profesional. Kompetensi profesional sangat penting untuk selalu ditingkatkan. Cara meningkatkan kompetensi profesional dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain: pelatihan, melanjutkan studi, mengikuti seminar, bedah buku, mgmp, bahkan membaca buku-buku ilmiah yang berkaitan dengan kompetensi profesional kita.
Sementara kompetensi pedagogik, kepribadian dan sosial memang akan sangat sulit untuk digantikan dengan teknologi digital ataupun teknologi otomatisasi. Ketiga kompetensi ini juga sangat penting dalam membentuk karakter siswa yang pada akhirnya akan membentuk nilai spiritual dan sikap mereka. Kompeten dan berkarakter itulah yang menjadi tujuan akhir pendidikan di sekolah. Keduanya tidak dapat dipisahkan. Karakter baik tapi tidak kompeten sama saja dengan bentuk sebuah pisau yang indah tetapi ternyata tidak tajam. Begitu juga sebaliknya.
4. Melaksanakan inovasi pembelajaran.
Sahabat yang budiman! Proses pembelajaran adalah bagian penting dari proses pendidikan dimana pada proses belajar mengajar guru atau orang dewasa memberikan pengaruh kepada peserta didik untuk mengkontruksi pengetahuan, sikap dan keterampilan bagi dirinya sendiri. Menurut Slameto belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara kesuluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Sahabat yang budiman! Perubahan yang terjadi pada proses pembelajaran mempunyai sifat-sifat sebagai barikut:1) Terjadi secara sadar2) Bersifat berkesinambungan 3) Bersifat positif 4) Bersifat kekal 5) Bertujuan dan terarah 6) Mencakup seluruh aspek tingkah laku meliputi perubahan pada pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Sahabat yang budiman! Menurut Hamalik belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman ( Learning is definied as the modification or strengthening of behavior throught experiencing). Karena belajar itu memperteguh kelakuan melalui penglaman maka proses belajar bukan sekedar mendengar atau mengamati guru menyajikan materi pembelajaran, akan tetapi siswa harus mempunyai peran dalam pembelajaran sehingga peran itu menjadi pengalaman baginya.
Keaktifan siswa dalam mengambil peran dalam pembelajaran disebut juga dengan caara belajar siswa aktif ( CBSA) dimana siswa dalam belajar melibatkan faktor fisik dan psikis. Faktor fisik dapat berupa kegiatan membaca, menulis, memperagakan, mempresentasikan, mengukur dll. Sedangkan psikis antara lain mengingat kembali isi pelajaran yang dipelajari sebelumnya, menggunakan konsep pengetahuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi, menyimpulkan hasil eksperimen dll. Seluruh kegiatan yang diikuti siswa harus menjamin adanya keterlibatan intelektual- emosional.
Sahabat yang budiman! Dalam suatu Inovasi terjadi proses penciptaan sesuatu yang baru. Sebuah produk inovatif dapat terjadi melalui pengkreasian sesuatu yang telah ada atau yang lama dengan asesoris atau bagian yang baru sehingga sesuatu tersebut menjadi lebih menarik, lebih berharga dan lebih tepat guna. Produk inovatif bisa juga sesuatu yang baru sama sekali dimana produk tersebut belum pernah ada sebelumnya. Inovasi pembelajaran dapat diartikan sebagai sebuah atau beberapa gagasan yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran.
Sahabat yang budiman! Melalui Inovasi Pembelajaran guru menemukan teknik, metode, Pendekatan, model pembelajaran atau evaluasi pembelajaran sehingga melalui hal tersebut pembelajaran lebih menarik, lebih membawa siswa ke suasana pembelajaran. Suasana pembelajaran yang menarik dan nyaman akan membuat pembelajaran menjadi hangat, siswa menjadi aktif, komunikasi antara siswa dengan guru, sesama siswa dan dengan sumber belajar menjadi lebih luwes dan efektif.
Sahabat yang budiman! Menurut Suyatno pembelajaran inovatif diyakini mampu memfasilitasi siswa lebih mengembangkan kecakapan hidup (life skill) sehingga lebih siap terjun dan berinteraksi di tengah- tengah masyarakat. Prinsif-Prinsif Pembelajaran Inovatif: 1)Pembelajaran, bukan pengajaran 2). Guru sebagai fasilitator, bukan instruktur 3). Siswa sebagai subjek, bukan objek 4). Multimed, bukan monomedia 5). Sentuhan manusiawi, bukan hewani 6). Pembelajaran Induktif, bukan deduktif 7). Materi bermakna bagi siswa, bukan sekedar dihafal 8). Keterlibtan siswa partisifatif, bukan pasif.
Sahabat yang budiman! Inovasi pembelajaran bisa terjadi jika guru guru khususnya guru milenial bisa lebih aktif dan kreatif melalui kajian literatur dari berbagai sumber yang terkini, diskusi atau lesson study dengan teman sejawat atau nara sumber dari berbagai bidang ilmu yang relevan dengan dunia pendidikan serta melaui penelitian-penelitian tindakan kelas atau eksperimen di kelas kelas yang mereka kelola setiap hari. Melalui usaha usaha ini dan di dukung oleh perkembangan teknomlogi maka besar harapan kita akan muncul inovasi inovasi pembelajaran milenial ini.
5. Menggembangkan konsep pembelajaran berbasis IT.
Sahabat yang budiman! Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi (ICT) saat ini banyak dimensi dalam bidang pendidikan yang memanfaatkan hal terebut, misalnya administrasi kepegawaian guru tenaga kependidikan lainnya, peningkatan jenjang karier dan profesionalisme guru, dan hal lain yang berbasis digital (serba online). Keseharian kerja guru juga sudah secara bertahap meninggalkan kegiatan berbasis kertas. Hal penting lainnya adalah inovasi pembelajaran mendapatkan kesempatan yang baik.
Sahabat yang budiman! Inovasi pembelajaran modern akan lebih berkembang dan semaikin menarik. Pembelajaran virtual misalnya akan memberi guru yang inovatif dan kreatif bahan ide untuk berkreasi dan berinovasi. Hal ini terjadi karena sumber belajar dan materi- materi kreasi lebih mudah didapatkan.
Keuntungan mengembangkan pembelajaran berbasis IT adalah guru dapat berinovasi dalam bentuk 1) membuat media belajar dalam bentuk multi media misalnya animasi dan simulasi (virtual) , 2) pembelajaran interaktif video call, 3) Ujian Online, 4) PR/ tugas Online 5) e-Rapor dan lain-lain. Pembelajaran virtual merupakan pembelajaran yang mengintegrasikan penggunaan komputer, internet pada proses pembelajaran.
Sahabat yang budiman! Pada pembelajaran virtual sumber- sumber belajar dalam bentuk video, animasi, gambar dan simulasi lebih mudah diintegrasikan dalam sebuah tampilan yang dapat menjelaskan suatu gejala, situasi, struktur yang memberi pengertian pengatahuan. Pembelajaran ini sumber pembelajaran lebih komperhensif dan memberi ruang untuk siswa dan guru mengembangkan kreasi materi dan suasana pembelajarannya sehingga pembelajaran lebih menarik dan bermakna.
Sahabat yang budiman! Pembelajaran yang menarik dan bermakna diharapkan output lebih literat dan bermakna (meaningful). Untuk mendapatkan guru guru yang mau dan mampu berinovasi dalam pembelajaran, khususnya dalam teknologi digital virtual tentulah tidak mudah. Kondisi ini membutuhkan basic pengetahuan dan keterampilan guru yang mendukung. Disamping itu perlu didukung juga oleh ketersediaan sarana dan pra sarana teknologi informasi.
Sahabat yang budiman! Walaupun peran guru sangat sulit untuk digantikan oleh teknologi otomatisasi tetapi bukan berarti para guru hanya berdiam diri dan merasa puas dengan kemampuannya. Justru mereka harus selalu meningkatkan kompetensi mereka agar dapat beradaptasi dengan kebutuhan dan perkembangan zaman. Tanpa itu semua, guru pasti akan ditinggalkan oleh para siswanya. Sebagai guru tugas kita akan semakin berat karena kita harus menciptakan generasi yang benar-benar unggul dan kompetitif dalam menghadapi era ini.
Sahabat yang budiman! Tantangan Revolusi Industri 4.0 itu sendiri tentu akan menambah nilai efisiensi pada suatu lingkungan kerja di mana manajemen waktu dianggap sebagai sesuatu yang vital dan sangat dibutuhkan oleh para pemain industri. Selain itu, manajemen waktu yang baik secara eksponensial akan berdampak pada kualitas tenaga kerja dan biaya produksi. Contoh konkrit yang dapat diambil dari pemanfaatan teknologi pada bidang industri adalah proses pembukuan dan produksi yang kini sudah dapat dengan mudah diakses oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja.
Sahabat yang budiman! Dalam Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen telah dijelaskan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Hal tersebut bermakna bahwa guru profesional merupakan idaman semua orang baik siswa, rekan kerja, kolega, kepala sekolah, orang tua siswa bahkan seluruh stake holder pendidikan seperti dinas pendidikan, pengawas sekolah dan komite sekolah.
Sahabat yang budiman! Untuk meraih prediket guru profesional dambaan semua orang ternyata juga tidak mudah tetapi sebenarnya juga tidak terlalu sulit. Dibutuhkan usaha dan kerja keras dari sang guru untuk selalu meningkatkan kompetensi yang dimilikinya dari berbagai macam diklat dan pengembangan diri guru. Selanjutnya pada pasal 20 undang-undang tersebut menyatakan secara gamblang bahwa dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya setiap guru berkewajiban merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.
Sahabat yang budiman! Pembelajaran di Kelas sebagai bagian dari system pendidikan nasional di sekolah mempunyai tujuan pembelajaran yang mengarah pada proses penciptaan perkembangan peserta didik yang unggul dan berqualitas. Pengembangan pendidikan merespon secara proaktif berbagai perkembangan informasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan desentralisasi.
Sahabat yang budiman! Perkembangan itu bertujuan agar program pembelajaran relevan dengan lingkungan siswa, sehingga mereka mampu memupuk keimanan dan ketakwaan terhadap tuhan yang maha esa, memberikan kecakapan hidup, menguasai prinsip-prinsip alam, bersikap ilmiah serta mempunyai kepribadian Indonesia dan berakhlak mulia. Pembelajaran yang efektif dan efisien adalah pembelajaran yang mampu menstimuli siswa belajar secara optimal dengan kondisi yang ada di sekolah atau kondisi yang disetting guru dari potensi yang ada di sekolah.
Kesimpulan
Sahabat yang budiman! Sebagai agen pendidikan guru dituntut profesionalismenya dalam menjalankan tugas pembelajaran dan pendidikan di sekolah. Profesional tersebut diantaranya mampu mendesain pembelajaran yang mampu memotivasi siswanya dalam mengikuti pembelajaran di sekolah. Desain itu dalam bentuk metode, pendekatan, model dan strategi belajar yang efektif dan efisien yang sesuai dengan karakteristik pelajaran masing- masing.
Sahabat yang budiman! Sebagai generasi guru yang hidup di zaman millenial ini maka guru saat ini dituntut untuk mampu berinovasi dalam kelas- kelas mereka di sekolah masing- masing. Inovasi tersebut baik bentuk pembeharuan pada metode, pendekatan, model dan strategi pembelajaran, maupun dalam bentuk tampilan materi atau alat bantu/ media pembelajaran. Inovasi pembelajaran akan lebih maju jika di dukung oleh teknologi komunikasi, karena teknologi ini menyediakan kesempatan guru dan siswa untuk mendapatkan sumber materi pembelajaran serta susunan dan bentuk tampilan materi yang lebih menarik, lengkap dan mudah dimengerti oleh siswa.
14 Comments
Ada mas nadiem
ReplyDeleteSemangat baru untuk pendidikan di Indonesia
DeleteIya ...mas nadiem keren.
ReplyDeletegen milenial yang telah berhasil membangun peradaban baru tentang peluang usaha bagi para milenial
Deleteapakah karena menteri nya milenial terus gurunya harus ikut ikutan milenial ya
ReplyDeletetidak juga . Era milenial memang tidak dapat dihindari lagi. konsekuensi logisnya adalah semua orang harus berbenah diri tidak terkecuali para guru
Deletemudah2an semua guru sman plus adalah guru milenial
ReplyDeleteSDM guru harus selalu di tingkatkan demi memperbaiki kualitas anak bangsa...
ReplyDeleteGuru milenial seperti mas nadiem
ReplyDeletepak menteri pendidikan kita memang dari kalangan milenial om
DeleteGuru milenial untuk kaum milenial
ReplyDeletememang saat ini kita hidup di zaman milenial om..jadi semua harus serba milenial
Deleteberuntung kaum milenial mempunyai guru milenial dan menteri dari kaum milenial juga
ReplyDeletemantap mendikbud sekarang
ReplyDelete