Sahabat yang budiman! Durian adalah buah yang selalu dinantikan oleh semua orang. Buah durian sangat populer di benua asia, tepatnya asia tenggara. Negara-negara seperti Indonesia, Thailand, Malaysia, Vietnam, Brunei Darussalam dan juga Kamboja mempunyai varietas tersendiri untuk durian.
Sementara, durian montong yang terkenal dengan aromanya yang harum, buahnya yang besar, daging tebal, rasa manis, tahan lama, dan biji duriannya yang kempis telah mencitrakan dirinya dan sekaligus menjadi pembeda dengan durian lokal yang ternyata kebalikan dari durian montong tersebut.
Sahabat yang budiman! Buah durian montong yang manis dan harum membuat semua orang terpikat dengan aromanya dan sekaligus selalu merindukan musim durian tiba. Karena itulah, buah durian montong akan selalu menjadi buah favorit bagi para pencintanya.
Sebagian orang mungkin tidak menyukai durian karena baunya yang sangat menyengat dan terkadang membuat orang terasa mual ketika dalam perjalanan menggunakan kendaraan tercium aroma durian. Tapi sebagian lainnya, musim durian justru menjadi musim yang sangat ditunggu untuk sekedar mencium aroma durian dan menikmatinya.
Sahabat yang budiman! Ternyata, ada cerita menarik dibalik kisah durian montong yang mempunyai citra rasa yang paripurna. Cerita tersebut tentu akan menjadi pelajaran buat kita semua tentang makna dan filosofi hidup kita agar terhindar dari sifat-sifat tidak baik dalam kehidupan kita saat ini.
Ternyata, Flasma nutfah (bibit asli) dari durian montong sebenarnya berasal dari Indonesia. Induk dari durian montong adalah Durian Sukun yang berasal dari Matasih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Spesial asli tersebut kemudian dapat dikembangkan di Thailand dan jadilah Durian Montong (Sang Raja Durian).
Sahabat yang budiman! Branding durian montong tentu sudah melekat sebagi durian Tahiland dan mengalahkan spesies durian lain di Indonesia yang jumlah spesies duriannya lebih banyak dari negara Asia Tenggara lainnya, sehingga tak jarang para petani Indonesia juga ikut menanam durian montong.
Sahabat yang budiman! Durian sendiri merupakan nama buah dan tanaman dari Famili Malvaceae yang dikelompokkan dalam genus Durio. Indonesia memiliki 20 spesies durian dari total 27 jenis durian di dunia. Kalimantan menjadi pusat jenis durian dengan jumlah spesies mencapai 18 jenis. Disusul Sumatera yang memiliki 7 spesies serta Jawa, Bali, Sulawesi, dan Maluku, masing-masing satu spesies.
Barangkali semua itu tidak menjadi masalah besar buat kita. Apalagi durian montong juga telah mulai banyak dikembangkan di Indonesia. Tetapi, tetap saja ada suatu pelajaran berharga dari sebuah kejadian dan peristiwa di sekitar kita. Pelajaran berharga tersebut tentu akan sangat bermanfaat buat kita agar lebih berhati-hati dalam melangkah dan mengambil keputusan.
Sahabat yang budiman! Beberapa pelajaran yang dapat diambil dari cerita durian montong dan sekaligus menjadi filosofi kehidupan manusia adalah sebagai berikut:
1. Penampilan bukan ukuran yang tepat untuk menilai akal budi seseorang
“Don’t judge book from the cover” ungkapan inilah yang sepertinya tepat untuk menilai durian montong. Melihat tampilan buah durian montong dari sisi luarnya yang penuh duri dan tajam membuat orang tidak yakin akan isi didalamnya.
Begitu juga dengan kehidupan manusia yang penuh dengan warna. Terkadang ungkapan “prime performance” (tampil prima) juga mengelabui kemampuan diri kita yang sebenarnya. Begitu juga dengan tampil apa adanya terkadang tidak akan selalu menggambarkan kualitas seseorang.
Memang sulit untuk menilai seseorang dari hanya melihat penampilan luarnya saja. Tak jarang orang akan tertipu dengan penampilan seseorang.
Durian montong telah mengajarkan kita semua untuk berhati-hati untuk menilai seseorang berdasarkan penampilannya saja.
Sahabat yang budiman! Itulah durian montong, tampilan luarnya tidak menggambarkan isinya. agar membuat hidup kita mengerti dan memahami Itulah kehidupan manusiaKisah plasmanutfah (bibit asli) Buah Durian montong dan durian lokal mempunyai tekstur yang berbeda jauh sebab proses panennya juga berbeda.
Jika durian montong dipanennya tepat masih mengkal lalu segera dipetik, bila durian lokal menunggu matang di pohon terlebih dahulu dan tidak boleh dipetik. Hal inilah yang memengaruhi tekstur dan rasa durian.
Selain itu perbedaan durian montong dan durian lokal adalah durian montong dapat bertahan dalam jangka waktu yang lebih lama sebab dipanennya dalam kondisi belum matang benar. Durian montong kan dipanennya masih dalam keadaan mengkal jadi lebih tahan lama dan bentuk dagingnya pun nampak kokoh berbeda dengan durian lokal yang mempunyai daging lebih lembek.
2. Meremehkan kelebihan orang lain hanya akan menghasilkan penyesalan.
Kisah plasma nutfah (bibit asli) durian montong yang berasal dari Indonesia yang ternyata justru berkembang sangat baik di Thailand sudah sangat memberi pelajaran hidup buat kita. Jangan sekali-kali dalam hidup ini kita meremehkan orang lain. Orang yang terkadang kita remehkan itu ternyata terkadang menjadi aset besar buat kita di kemudian hari.
Tapi apa boleh buat, ternyata orang yang kita remehkan itu telah hidup bahagia dan sejahtera dengan orang lain. Begitu pula dengan durian montong, dulu dengan berbagai alasan birokrasi dan lain sebagainya durian montong tidak kita kembangkan dengan baik. Akhirnya, durian montong menjadi komoditi unggulan negara Thailand yang sudah mendunia. Bahkan negara kita sebagai penghasil pertama bibitnya pun sudah ikut-ikutan mengakui bahwa durian montong itu berasal dari Thailand.
Apa boleh buat nasi sudah menjadi bubur. Bubur pun sudah tidak mungkin kembali menjadi nasi. Hal ini akan menjadi pelajaran berharga buat siapa saja didunia ini. Begitu juga kehidupan ini, tidak mudah dan penuh dengan tantangan dan rintangan. Tidak sanggup menghadapi semuanya maka hanya menghasilkan kalimat dan pernyataan penyesalan selalu datang belakangan akibat kelalaian dan kesalahan langkah kita dimasa lalu.
3. Sekecil apapun kelebihan orang harus tetap dihargai dan dihormati.
Sahabat yang budiman! Ada kalanya manusia melupakan hal-hal kecil dalam hidupnya termasuk kelebihan seseorang. Kita sering mengabaikan bahwa kelebihan seseorang itu ada kalanya akan bermanfaat untuk diri kita walaupun kelebihan orang tersebut mungkin sangat kecil bagi orang lainnya.
Begitulah cerita durian montong. Barangkali pada saat plasma nutfah durian montong ditemukan, kita tidak yakin bahwa durian ini akan sangat dapat berkembang di Indonesia. Sehingga kita tidak mengembangkannya dengan serius.
Tetapi pada saat telah dibawa ke Tahiland dan menjadi komoditi durian andalan mereka. Kita pun baru sibuk untuk mengembangkannya di Indonesia dan mengakui bahwa durian montong awalnya berasal dari Indonesia.
4. Kebaikan dan kelebihan orang lain tetap akan bermanfaat buat kita
Cerita durian montong tetap akan membuka mata hati kita bahwa kita tetap akan membutuhkan orang lain yang baik hati dan punya kelebihan untuk membantu kita walaupun seseorang itu mungkin pernah kita sia-siakan.
Dengan kelebihan aroma yang khas walaupun belum dikupas serta rasa manisnya durian montong yang berbeda dengan durian lokal kita juga telah mengajarkan kepada kita semua bahwa harumnya aroma durian montong tetap akan menjadi cerita dan kenangan manis bagi orang-orang yang menginginkannya.
Sementara dari sisi bentuk fisik yang lebih besar dari ukuran durian lainnya juga telah mengajarkan kepada kita semua bahwa kelebihan dan kehebatan orang lain harus tetap kita akui untuk dapat menjadi spirit baru dalam berbuat hal-hal baik dalam hidup ini.
Waktu panen durian montong yang tidak harus menunggu jatuh, tetapi berdasarkan hitungan masa panennya memberi gambaran kepada kita bahwa apabila kita membutuhkan orang lain maka segeralah membuat jadwal dan waktu pertemuan untuk membuat kesepakatan. Apabila hal tersebut tidak segera dilakukan maka orang lain juga akan berebut untuk membuat komitmen lebih baik lagi dari rencana kita.
5. Seseorang itu baru akan sangat berarti buat kita ketika dia sudah jauh dari kita
Sahabat yang budiman! Kisah durian montong tetap akan menjadi cerita indah dalam kehidupan ini. Ibarat membiarkan sesuatu yang berharga dibawa orang lain ke tempat lain dan jauh karena alasan bahwa pada saat yang bersamaan kita juga sedang mempertahankan sesuatu yang mungkin barangkali berharga pada saat itu buat diri kita.
Seiring berjalannya waktu, ternyata sesuatu yang berharga dan telah dibawa orang lain tadi ternyata di nantikan dan dirindukan banyak orang. Sementara sesuatu yang berharga dan kita pertahankan pada saat itu ternyata jauh dari ekspektasi diri kita dan orang lain dan banyak orang tidak menginginkannya lagi.
Sahabat yang budiman! Begitulah kehidupan. Bisa jadi kita telah menyia-nyiakan orang yang sangat baik buat hidup kita pada suatu masa hanya karena ingin mempertahankan rasa egois dan keinginan sesaat kita pada saat itu ternyata akan menghasilkan penyesalan yang berkepanjangan.
Pada akhirnya kita akan mengisi hari-hari kita dengan rasa penyesalan bahwa ternyata seseorang yang telah berharga tersebut telah menjadi milik orang lain. Benar bahwa kita baru akan merasa bahwa seseorang itu akan sangat berarti pada saat orang tersebut telah jauh dari kita.
5 Comments
Mantap
ReplyDeletebetul sekali gan
ReplyDeletedurian montong memang unggul dan hebat
ReplyDeleteterima kasih semoga viralnews akan selalu viral
Deletedurian montong sedap dan luar biasa manis
ReplyDelete