Sahabat laman24! Berikut contoh refleksi dari salah satu segmen dalam diklat calon kepala sekolah (DIKLAT CKS) . Contoh refleksi ini tentu saja masih banyak membutuhkan penyempurnaan, tetapi walaupun begitu minimal penulis berusaha membagi pengalaman, karena penulis sendiri sebenarnya juga telah mengikuti diklat CKS dan telah dinyatakan lulus dengan sangat memuaskan dan penulis juga telah mempunyai Nomor Register Kepala Sekolah (NRKS) walaupun penulis sendiri belum diangkat menjadi kepala sekolah.
Sahabat laman24! Setelah mengikuti proses kegiatan pemaparan pengembangan karakter kepemimpinan sekolah pada hari ini maka beberapa hal yang menjadi catatan buat saya sebagai sebuah refleksi adalah :
1.Seorang kepala sekolah harus mampu berpikir ekonomis, praktis dan realitistis. Keterbatasan bukan penghalang untuk mencapai sebuah tujuan mulia apabila dilakukan dan direalisasikan bersama-sama dan bergotong royong. Keterbatasan justru akan menjadi sebuah spirit baru untuk mengeluarkan ide-ide brilian dari semua stake holder yang ada (warga sekolah) yang ternyata terkadang ide baru tersebut justru menjadi sebuah inovasi bagi pengembangan sekolah. Selama ini barangkali banyak potensi dari semua guru-guru yang belum tergali karena sedikit sekali diberikan kesempatan dan peluang untuk mengembangkannya. Kegiatan hari ini telah membuktikan kepada kita semua bahwa seberat apapun pekerjaan bahkan terkadang tidak terbayangkan oleh kita semua sebelumnya, apabila dilakukan secara bersama dan gotong royong maka pekerjaan yang berat tersebut mampu kita kerjakan, selesai tepat pada waktunya dan hasilnya pun luar biasa. Hal tersebut terjadi karena memang kepala sekolah memposisikan bahwa semua guru dan warga sekolah lainnya adalah partner kerja yang potensial. Hal tersebutlah yang membuat kepala sekolah memberikan hak dan kesempatan yang sama kepada seluruh warga sekolah untuk berpendapat dan mengembangkan bakat dan kemampuannya dalam rangka mewujudkan visi, misi dan tujuan sekolah yang sama-sama menjadi consensus (kesepakatan) bersama.
2. Dalam mencapai tujuan bersama seorang kepala sekolah juga tidak boleh memaksakan kehendaknya walaupun secara otoritas sang kepala sekolah mempunyai hak dan wewenang untuk itu. Seorang kepala sekolah harus mampu menghargai proses demokrasi yang sedang berlangsung dan harus berlapang dada untuk menerima keputusan bersama meskipun terkadang keputusan tersebut berbeda dengan mindset dan keinginan dari sang kepala sekolah. Kepala sekolah juga harus menyadari bahwa apa yang terjadi merupakan sebuah dinamika dari proses demokrasi yang harus dihargai dan dijunjung tinggi untuk dilaksanakan bersama-sama dalam wujud gotong royong.
3. Hari ini juga kita telah melihat bersama bahwa ternyata untuk tujuan tertentu dan bidang tertentu seorang kepala sekolah barangkali tidak akan maksimal dalam mewujudkannya. Alangkah elegannya apabila secara demokratis dan objektif kepala sekolah juga mengakui bahwa sebagai manusia biasa mempunyai keterbatsan dan kekurangan. Oleh karena itu, kepala sekolah juga dapat mendelegasikan kewenangan itu pada warga sekolah lain yang lebih mampu. Hal ini juga bukan lantas menghilangkan dan mengurangi peran kepala sekolah dalam memimpin sekolah, hal ini justru membuktikan bahwa kepala sekolah yang baik harus mampu menghargai kelebihan dan kekurangan bawahannya sehingga kepala sekolah pun dapat segera membaur dan mensukseskan semua keputusan yang telah menjadi keputusan bersama untuk direalisasikan.
4. Anggota kita “bawahan” merupakan sebuah asset besar dan tidak terhingga yang harus kita jaga dan sekaligus kita berdayakan sesuai dengan bidang dan kemampuannya masing-masing. Kegiatan hari ini telah membuktikan kepada kita semua bahwa seseorang yang tidak cakap dalam bidang tertentu akan terus mempunyai spirit dan semangat belajar yang tinggi apabila dikelola melalui pendekatan kompetensi kepribadian dan sosial kita. Maknanya adalah apapun dan bagaimanapun warga sekolah apabila dikelola dengan cara yang tepat maka akan menjadi kekuatan sekolah dalam mewujudkan visi dan misinya.
5. Kegiatan hari ini juga telah membuktikan kepada kita semua bahwa dalam melakukan perbaikan : seorang kepala sekolah harus selalu mengevaluasi jalannya suatu usaha, dan apabila ada yang salah maka ia harus berinisiatif untuk melakukan perbaikan, apalagi didalam situasi yang terus berubah atau dalam keadaan krisis.
6. Kegiatan hari ini juga telah membuka mindset kita bahwa kepala sekolah yang baik hendaknya dapat menjadi teladan bagi semua warga sekolah. Seorang kepala sekolah bagi bawahan adalah panutan. Segala hal yang dilakukan kepala sekolah akan menjadi contoh bagi bawahan. Oleh karena itu, kepala sekolah harus selalu bertindak dengan bijaksana karena semua perilakunya bisa berdampak ke banyak orang.
Sahabat laman24! Demikian contoh refleksi dari materi pengembangan karakter kepemimpinan sekolah sebagai salah satu segmen yang harus diselesaikan oleh peserta diklat CKS.
0 Comments